Sabtu, 01 September 2012

kuatkan niatmu

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ، وَإِنَّمَا لإِمْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٌ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob Radiallahuanhu,
dia berkata:
"sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. siapa yang hijrah karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan)Allah dan Rasul-Nya. dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahlah (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.(Riwayat dua iman hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al Mugrhirah bin Bardiszbah Al Bukhori dan Abu Al Hasain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi).
catatan:
1. amal ibadah membutuhkan niat. adapun perbuatan buruk niat baiknya tidak akan merubah buruknya menjadi baik.
2. niat merupakan syarat layak /diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendapat pahala kecuali berdasarkan (karena Allah ta'ala).
waktu pelaksanaan niat dikakukan pada awal ibadah dan tempatnya dihati. dan ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta'ala dituntut pada semua amal sholeh dan ibadah.
3. hadits diatas menunjukan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut memahaman Ahli Sunnah Wal  Jamaah diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
dari semu penjelasan di atas dapat di pastikan bahwa peran dari NIAT itu sangatlah besar sekali, tanpa adanya niat semua tidak akan ada artinya hanya sperti robot. kita harus sering bermuhasaha diri, sudah benarkah niat kita untuk mendapat keridhoannya dan sudah kuatkan niat kita untuk itu???